Mindset 1 : Kata Orang Bukan Segalanya
Siaran televisi saat ini selalu di banjiri iklan, sinetron, maupu
acara tv yang memajang artis-artis cantik bertubuh langsing. Akibatnya,
banyak remaja putri yang mengidolakan artis-artis tersebut. Mungkin
kamu juga termasuk salah satunya?
Yang jelas, para remaja putri ini ingin memiliki bentuk tubuh yang
ideal seperti idola mereka. Langsing dan tampak cantik di mata orang
lain. Karena itu, banyak dari mereka yang langsung merasa kebingungan
ketika mendenagar komentar dari orang lain,”Wah, kamu sekarang gendutan
ya….”Biasanya mereka langsung masuk kamar, manghabiskan banyak waktu
didepan cermin untuk mengamat-amati bentuk tubuhnya. Kemudian
mengngguk-angguk, membenarkan kata-kata orang yang baru mereka dengar.
Setelah itu, perjuangan keras menurunkan berat badan di mulai. Rasa
lapar seringkali tidak dihiraukan, demia satu tujuan: dipandang cantik
oleh orang lain.
Begitu pula dengan remaja putra, yang seketika kebakaran jenggot ketika mendengar olakan
teman-temannya, “Cebol…cebol!!”Setelah itu, karena merasa tidak nyaman
dengan dirinya sendiri, meraka akan berusaha keras mencari cara untuk
menambah tinggi badan, baik dengan olahraga maupun minum obat.Semua
orang ingin mendapat pujian dari orang lain. Semua orang ingin tampak
hebat di depan orang lain.
Hal tersebut wajar-wajar saja. Namun, bagaimana kalau pujian itu
tidak kita dapatkan? Apa yang akan kita lakukan kalau justru kritikan,
celaan atau ejekan yang kita terima? Mindset positif tidak
menggantungkan jati diri kita pada kata-kata orang lain. Orang lain
boleh berkata apapun tentang diri kita, tapi jangan sampai perkataan
orang otu menjadi suatu nilai mutlak untuk menilai diri kita sendiri.
Ingat, kita tidak akan menjadi bodoh hanya karena orang lain
mengatakan kita bodoh. Kita hanya akan menjadi bodoh ketika kita
mengatakan sendiri bahwa kita bodoh! Mari kita perhatikan ilustrasi
kisah tentang seorang bernama Dinbebe dapat tugas menggambar, bagaimana
dia harus bersikap tentang omongan di sekeliling dia.
Dinbebe kecil mendapat tugas menggambar dari gurunya. Dinbebe sangat
senang menggambar. Ia pun memutuskan untuk menggambara kucing
kesayangannya, Pussy.Selesai menggambar, ia menunjukan hasil gambarnya
pada sahabatanya. “Menurutku agak aneh, ekornya terlalu pendek dan
telinganya terlalu panjang,” kata sahabatnya.
Dinbebe berusaha memperbaiki gambarnya, kemudian menunjukan hasil
gambarnya pada adikny. “Kurasa tidak mirip Pussy sama sekali. Matanya
terlalu besar, dan tubuhnya terlalu kecil, Kak!” ujar adiknya.
Sekali lagi Dinbebe memperbaiki gambarnya, lalu memperlihatkan
hasilnya sama kakaknya, “Oh, gambar itu? Jelek sekali! Kamu memang tidak
berbakat menggambar! Gambarmu pasti mendapat nilai paling jelek
dikelas! komentar kakaknya pedas.
Dinbebe kecewa sekali mendengar pendapat orang-orang tentang
gambarnya. Mungkin Kakak memang benar, aku tidak berbakat menggambar,
dan pasti dapat niali jelek, pikir Dinbebe sedih. Iapun menutup buku
gambarnya, dan menyimpannya dalam tas.Ketika keesokan harinya Bu Guru
meminta anak-anak untuk mengumpulkan hasil gambarnya, Dinbebe diam saja.
Bu Guru bertanya, ” Dinbebe, mana buku gambarmu? Kamu sudah
mengerjakan tugas gambarmu, kan?”Sudah, Bu Guru….” sahut Dinbebe sambil
menuduk sedih. “Tapi saya tidak bisa menggambar….Kata orang -orang,
gambar saya jelek sekali…”Kalau begitu, coba keluarkan hasil gambarmu,
Ibu mau lihat,” kata Bu Guru.
Ragu-ragu, Dinbebe menarik keluar buku gambarnya dari dalam tas, dan
menunjukannya pada Bu Guru. “Ibu pasti bilang gambarku jelek sekali
kan?”Bu Guru mengamati karya Dinbebe sejenak. “Bagaimana, Bu? Ibu akan
memberi saya nilai jelek ?” tanya Dinbebe.”Bagaimana menurut kamu
sendiri, Din?” balas Bu Guru. “Kata orang-orang….”Dinbebe kecil belum
menyelesaiakan kalimatnya ketika Bu Guru denagan cepat memotong,”Bukan
kata orang-orang, tapi kata kamu sendiri!Bagaimana?”
Menurut saya bagus, Bu….” jawab Dinbebe pelan.”Nah! Kalau kamu
sendiri bilang gambarmu bagus, artinya gambarmu memang sungguh-sungguh
bagus!” kata Bu Guru. Kemudian Bu Guru mengambil spidol merah, dan
menulis angka “delapan” besar-besar diatas kertas gambar Dinbebe.
Nilai gambar yang tertinggi di kelas!Dalam mengejar cita-cita menjadi
bintang, terlalu menggantungkan diri pada kata-kata orang bisa menjadi
penghalang besar. Terutama bila perkataan orang lain itu bersifat
negatif yang menghancurkan mental.
Ada seorang gadis yang bernama Hetty Widyawati yang sudah mampu
menulis kode pemrograman komputer ketika masih duduk di bangku SLTP. Ia
memang sangat menyukai bidang tersebut.Suatu ketika, Guru pemrograman
komputer mengkritiknya. Meskipun Hetty sudah membuat sebuah program yang
mampu berjalan sangat baik, Guru tersebut tidak menyukainya menggunakan
jalan pintas.
Akibat kritik tersebut, minat Hetty pada pemrograman pun hilang. Lalu ia melanjutkan studi di
bidang rekreasi dan public relations, bidang yang sama sekali
bertentangan denagn bakatnya yang luar biasa. Seorang calon pemrogrammer
besar telah gagal memanfaatkan bakatnya. Namanya jadi tidak dikenal
orang karena terlalu memusingkan komentar orang lain.
Tanggapan orang lain pada diri kita bisa bermacam-macam. Kita juga
tidak akan mampu bisa memuaskan semua pihak. Komentar orang lain haris
kita saring baik-baik. Kritik yang membangun harus kita terima dengan
lapang dada untuk pengembangn diri ke arah yang lebih baik.
“Aku sudah berusaha memperbaiki kelemahanku, tapi selalu gagal. Bagaimana dong ?”
Nah, menghadapi situasi semacam itu ada 2 (dua) hal yang perlu kamu pertimbangkan :
1. Apakah kelemahanku itu merupakan sesuatu yang bisa diubah atau tidak?
2. Apakah kelemahanku itu merupakan sebuah prioritas untuk diperbaiki?
1. Apakah kelemahanku itu merupakan sesuatu yang bisa diubah atau tidak ?
Kalau kelemahanmu sesutau yang tidak bisa diubah, kamu harus bisa
berbesar hati untuk menerimanya. Bukannya tidak mungkin hal yang
dibilang orang sebagai ” kelemahan” tersebut judteru bisa kamu
manfaatkan menjadi “nilai lebihmu”. Hanya saja syaratnya kanu harus
menerima dirimu apa adanya. Just enjoy yourself !
Contohnya, Tukul Arwana, pembawa acara yang sangat terkenal di
televisi. Kamu setuj kan jika saya bilang bentuk fisiknya jauh dari
“tampan”?. Banyak orang orag bilang, gaya bicara dan pembawaannya
“kampungan”. Tapi ia bisa menerima dirinya apa adanya dan memikmati
keberadaannya sehingga hal tersebut menjadi ciri khas Tukul Arwana yang
membuatnya dibayar mahal sebagai presenter. Apa yang sebelumnya
dikatakan orang sebagai “kelemahan” telah diubahnya menjadi “kelebihan”,
sehingga tidak heran ia menjadi tokoh inspiratif bagi orang lain yang from nobody to sombody !
Nah, sebaliknya, kalu kelemahan kamu itu merupakan sesuatu yang bisa
diubah, kamu haru memiliki keberanian untuk merubahnya. Contohnya,
ketika orang mengatakan kamu “pemalas”, artinya kamu harus instropeksi
diri dan cepat-cepat memperbaikinya. Kebiasaan malas pasti bisa diubah, hanya tergantung kemauan saja.
Perlu kepekaan untuk bisa membedakan hal mana yang bisa diubah atau tidak.
2. Apakah kelemahanku itu merupakan sebuah prioritas untuk diperbaiki ?
Misalnya, seorang teman mengejek kamu jerawatan. Kmau sudah mencoba
semua obat jerawat, tapi gundukan-gundukan kecil itu tetap memenuhi
wajahmu. Kamu jadi tambah kesal dan stress, bahkan mengaikan latihan
basket demi konsultasi ke dokter jerawat.
Wah, kalau itu yang terjadi, ruginya jadi dobel!
- Pertama, stress bisa membuat jerawatmu justru makin bertambah.
- Kedua, kesempatan diangkat jadi pemain inti hilang melayang gara-gara kamu lebih mementingakn urusan jerawat.
Mulai sekarang, selalu pikirkan dulu dengan kepala dingin. Apakah
kelemahan ini merupakan suatu prioritas untuk diperbaiki? Adakah hal
lain yang lebih penting untuk dikembangkan? Daripada berfokus pada
kekuranganmu, lebih baik gali dan manfaatkan kelebihanmu!
Intinya, harus diingat bahwa pendapat orang itu tidak boleh menjadi
nilai absolut harga diri kita. Pendapat orang tidak selalu benar.
Daripada mempercayakan jati diri kita pada pendapat orang mereka,
mengapa tidak belajar mempaercayai pendapat sendiri? Tidak ada yang
lebih mengenli kita selain kita sendiri, bukan?
Terus simak kategori rahasia menjadi bintang sekolah ini, kita akan
belajar hal-hal luar biasa apa yang sebenarnya bisa kita lakukan untuk
menjadi bintang di sekolah. Kamu pasti terkejut menyadari potensi besar
yang akan tersingkap kalau saja kamu lebih percaya pada diri sendiri dan
fokus pada kelebihanmu!
Untuk di renungkan : :
1. Apa saja komentar orang tentang dirimu yang pernah kamu dengar?
2. Dari semua pendapat orang itu,mana yang termasuk kategori bisa dirubah?
3. Dari semua kategori “bisa dirubah”, urutkan dari prioritas tertinggi ke terendah!
Prioritas tertinggi:
1…
2…
3…