Minggu, 19 September 2010

Bayangan Seorang Anak Jendral Besar

 Dahsyatnya Mindset Positif

Ada seorang ibu yamg tinggal bersama anak laki-lakinya yang masih kecil, bernama Shan. Shan kecil bertubuh kurus dan sakit-sakitan. Malam hari ia sering gak bisa tidur dan batuk-batukan. Sang Ibu sedih sekali melihat kondisi anaknya.

Pada suatu malam , Sang Ibu berkata padanya, “Shan, tahukah kau? Engkau adalah keturunan langsung dari seorang Jendral Besar! Ayahmu adalah seorang pemimpin pasukan tentara yang gagah berani. Kau adalah anak kandungnya. Pasti kau juga mewarisi kekuatan, ketangguhan, serta kehebatan ayahmu!”


Shan kecil terkejut. Sejak lahir , ia memang belum pernah bertemu dengan ayahnya. Ia tidak pernah tahu kalu ayahnya adalah seorang Jendral Besar! Yang ia tahu, jendral adalah orang yang hebat, kuat dan pemberani. Ia tidak pernah menyangka jika dirinya adalah keturunan langsung seorang jendral!”

Tapi dimana Ayah sekarang, Bu?” Kenapa Ayah tidak pernah pulang?” tanya Shan.
“Ayahmu masih pergi bertugas memimpin pasukannya , Nak. Kalau kau ingin
bertemu dengannya, kau juga harus jadi seorang tentara!” sahut Ibunya.
Kata-kata Ibunya sangat membekas di benak Shan kecil. Ia membayangkan pasti Ayahnya bertubuh besar, tinggi, kuat dan sangat gagah. Shan kemudian membayangkan dirinya mewarisi kekuatan dan kehebatan Ayahnya. Bila sudah besar nanti ia harus menjadi seoarang tentara juga! Mengenakan seragam lengkap seorang tentara, lengkap dengan lencana kehormatannya, dan kemudian bertemu alngsung dengan Ayahnya, Sang Jendral Besar!

Ayahmu sangat gemar berolah raga, Shan. Dulu, setiap hari ia melatih tubuhnya supaya besar dan kuat,” kata Ibu. Shan kemudian jadi raji berolah rag.”Ayahmu juga suka makan makanan yang bergizi, sayur dan buah supaya bertenaga, Shan!” ujar Ibunya lagi, dan shan pun mengikutinya.

Bayangan seorang jendral yang kuat dan gagah begitu kuat dalam benaknya.Sejak saat itu, perubahan demi perubahan drastis pun terjadi. Shan kecil yang kurus dan sakit-sakitan pun berangsur-angsur menjadi sehat. Penyakit batuknya tidak pernah kambuh lagi. Tubuhnya perlahan lahan menjadi besar dan kuat.

Hari demi hari berlalu Shan tumbuh menjadi pemuda bertubuh perkasa. Kemudian ia pun mendaftar menjadi anggota tentara.Pada hari pengumuman ia diterima menjadi anggota tentara, Shan pulang kerumah dengan tidak sabar untuk membawa berita bagus tersebut pada Ibunya.
“Ibu-ibu aku berhasil diterima! Aku akan menjadi seorang Jendral yang hebat, seperti ayah! Aku akan bertemu dengan ayah!” soraknya riang.

Sang Ibu tak kuasa menahan tangis haru mendengar kabar tersebut. Air matanya berlinang ketika memeluk anaknya yang kini telah menjadi pemuda dewasa yang kuat, siap menjadi pembela negara. Bukan lagi Shan kecil yang kurus dan sakit-sakitan.
“Shan, sekarang saatnya Ibu jujur padamu…” kata ibunya, secara perlahan mengulurkan selembar foto lama yang telah kumal. Foto seorang laki-laki yang bertubuh kurus dan kecil, tampak duduk lemas diatas kursi roda. Saking kurusnya, tubuh laki-laki itu kelihatan tinggal kulit yang membungkus tulang. Wajahnya pun tampak pucat, tak betenaga.

“Inilah ayahmu yang sebenarnya, Shan,” kata sang Ibu.
Dahi Shan berkerut. Ia bingung. Bukankah Ayahnya seorang Jendral Besar yang kuat dan gagah?
“Maafkan Ibu, Shan….Ibu telah berbohong padamu. Sebenarnya Ayahmu bukanlah seorang Jendral. Beliau hanyalah seorang petani biasa. Ayahmu….sejak dulu memang selalu sakit-sakitan, dan akhirnya meninggal karena penyakit paru-parunya waktu kau masih dalam kandungan, Shan…”
Shan terhenyak kaget. Ternyata Ayahnya bukan seorang jendral! Ayahnya seorang pria yang lemah yang selalu sakit-sakitan!

“Maaf, Shan….Ibu terpaksa membohongimu….supaya kau bisa tumbuh jadi pemuda yang hebat dan tangguh. Ibu bangga sekali bisa melihatmu seperti ini…”
Shan memeluk Ibunya dengan penuh rasa sayang dan bercampur haru. “Terima kasih, Bu….Kareana dulu Ibu telah mengatakan Ayah seorang Jendral, maka aku bisa seperti ini…”

Ya, Shan yang dulu kurus dan sakit-sakitan kini menjelma menjadi pemuda kuat dan tangguh berkat perubahan mindset yang dimilikinya. Karena sang Ibu menagatakan bahwa ia keturunan langsung seorang Jendral, Shan yakin dirinya pasti mewarisi kekuatan dan ketangguhan bapaknya. Ia membayangkan dirinya memang pantas menjadi seorang Jendral seperti sang Ayah. Bayangan tersebuat sangat kuat mengendap dalam otak bawah sadar  Shan selama bertahun-tahun dan mengubah jalan hidupnya.

Ayah Shan bukanlah seorang Jendral. Shan tidak mewarisi kekuatan fisik dari Ayahnya. Kalau akhirnya ia sungguh-sungguh berhasil menjadi seorang Jendral, mindset-lah yang telah merubah kelemahannya menjadi kekuatan.

MINDSET-lah kuncinya.

Mindset positif yang penuh keyakinan diri dalam diri Shan telah menarik banyak energi positif dari sekitar. Keajaiban Tuhanlah yang kemudian mengantarkan perubahan-perubahan manis berupa kesembuhan pada Shan kecil. Usaha tak kenal lelah berlandaskan “minset positif” juga menjadi pemiciu di balik perubahan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Tiada rasa yang terasa sangat indah didengar kecuali kritik dan saran yang ingin saya dapat, terimakasih telah berkunjung di "Mari Ngeblog" !